
5 perbedaan bank konvensional dan bank syariah yang perlu kamu tahu
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID
Play all audios:

JAKARTA, IDN TIMES - Dalam dunia perbankan, terdapat dua jenis bank yang dikenal masyarakat, yakni syariah dan konvensional. Kedua bank tersebut memiliki perbedaan signifikan. Oleh sebab
itu, kamu harus cermat sebelum memilih bank untuk bertransaksi. Simak dulu yuk perbedaan bank konvensional dan bank syariah! Pilih yang mana paling sesuai dengan kebutuhanmu. _BACA JUGA:
MINAT KERJA DI BANK? INI DAFTAR GAJI 5 BANK BESAR DI INDONESIA_ 1. PENGELOLAAN DANA ilustrasi dana (IDN Times/Aditya Pratama) Dalam bank syariah, dana nasabah yang diterima dalam bentuk
titipan atau investasi yang tidak bisa dikelola pada semua lini bisnis secara sembarangan. Pengelolaan dan investasi yang dilakukan bank syariah harus berdasarkan aturan syariat Islam.
Sementara, bank konvensional bebas mengelola dana nasabah di semua lini bisnis asalkan aman dan menguntungkan. 2. PRINSIP DASAR Ilustrasi ekonomi syariah. (IDN Times/Helmi Shemi) Bank
konvensional berprinsip bebas nilai. Sementara, bank syariah menjunjung prinsip syariat Islam yang menyatakan tidak ada pembebasan nilai. Bank konvensional melihat uang sebagai komoditas.
Artinya, uang adalah barang yang dapat diperjual-belikan. Sebaliknya, bank syariah menilai uang sebagai alat tukar. Uang tidak dapat diperjual-belikan, melainkan dapat ditukarkan dalam
bentuk lain. Terkait pertumbuhan dana, bank konvensional menerapkan sistem bunga. Sebaliknya, bank syariah menerapkan sistem bagi hasil. Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS
_BACA JUGA: MAU BELI RUMAH? BANK SYARIAH INDONESIA PROMO KPR MURAH, MARGIN RENDAH_ 3. RISIKO USAHA ilustrasi pertumbuhan bisnis (IDN Times/Aditya Pratama) Perbedaan lainnya yang cukup
mencolok adalah risiko usaha. Bank konvensional tidak menanggung risiko yang dihadapi nasabah. Sementara, bank syariah menanggung risiko bersama nasabah, baik keuntungan maupun kerugian. 4.
LIKUIDITAS BANK Ilustrasi briguna purna (IDN Times/Aditya Pratama) Pada dasarnya bank syariah dan konvensional sama-sama memperoleh likuiditasnya dari dua sumber, yakni pasar uang dan bank
sentral (Bank Indonesia). Likuiditas bank konvensional dari pasar uang bebas didapatkan dari emiten mana saja. Sementara, bank syariah hanya mengambil sumber dari pasar uang yang menerapkan
prinsip-prinsip syariat. 5. STRUKTUR PENGAWAS Ilustrasi Bank. (IDN Times/Aditya Pratama) Setiap bank tentu memiliki dewan pengawas yang tersusun dalam struktur organisasi lembaga tersebut.
Di bank konvensional, struktur pengawas dijabat oleh dewan komisaris. Sementara, struktur pengawas di bank syariah lebih kompleks. Di antaranya dewan komisaris, dewan pengawas syariah,
hingga dewan syariah nasional. Itulah lima perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah yang harus kamu ketahui. Semoga bisa menjadi bahan pertimbanganmu dalam memilihnya untuk
bertransaksi. _BACA JUGA: MENGENAL BANK INDONESIA, BANK SENTRAL PENJAGA KESTABILAN NILAI RUPIAH _