
Knkt berhasil unduh data percakapan cvr pesawat sriwijaya sjy 182
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID
Play all audios:

JAKARTA, IDN TIMES – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akhirnya berhasil mengunduh data percakapan Cockpit Voice Recorder (CVR) Pesawat Sriwijaya SJY 182 yang jatuh pada 9
Januari 2021 dalam rute Jakarta-Pontianak. “Didapatkan rekaman percakapan selama 2 jam termasuk percakapan penerbangan yang mengalami kecelakaan. KNKT berhasil mengunduh seluruh 4 channel
dari CVR, akan tetapi channel 4 pada CVR mengalami gangguan,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/4/2021). Namun demikian, berdasarkan rekaman yang
ada tersebut, Soerjanto memastikan akan menambah data penting bagi investigasi yang hasilnya nanti akan disampaikan dalam laporan akhir (Final Report). 1. BERIKUT ADALAH RANGKAIAN
INVESTIGASI KECELAKAAN YANG DIALAMI OLEH SRIWIJAYA SJ-182 Dok. Pushidrosal Sriwijaya Air SJY 182 pada 9 Januari 2021 dalam rute penerbangan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta
tujuan Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak menggunakan pesawat udara Boeing 737-500 registrasi PK-CLC nomor penerbangan SJY 182 dengan diawaki oleh 2 pilot, 4 awak kabin dan 56
penumpang. Tiga hari pasca terjadinya kecelakaan yaitu pada tanggal 12 Januari 2021, Flight Data Recorder (FDR) telah ditemukan dan hasil data yang telah diolah oleh KNKT telah diumumkan
kepada publik melalui laporan awal investigasi (preliminary report) pada tanggal 10 Februari 2021. “Sampai dengan berakhirnya proses pencarian para korban SJY 182 yang dipimpin oleh Basarnas
pada tanggal 22 Januari 2021, CVR belum ditemukan. Untuk itu, KNKT melanjutkan proses pencarian CVR di sekitar area ditemukannya FDR,” kata Soerjanto. _BACA JUGA: TUAS PENGATUR MESIN
SRIWIJAYA AIR SJY-182 BERMASALAH SEJAK 3 JANUARI_ 2. PENCARIAN PESAWAT BERLANJUT PADA 26 JANUARI SAMPAI 14 FEBRUARI Proses evakuasi badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 (ANTARA FOTO/M Risyal
Hidayat) 26 Januari sampai dengan 14 Februari, tim KNKT bersama dengan tim penyelam dari Pulau Pari, Kepulauan Seribu melanjutkan pencarian CVR dengan pembuatan perimeter 50x50 meter di
bawah air oleh para penyelam. Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS Proses pencarian CVR juga melibatkan metode penyemprotan lumpur di sekitar penemuan FDR oleh para penyelam,
namun demikian proses ini tidak mendapatkan hasil. “Kendala utama dalam proses pencarian CVR ini adalah cuaca dan jarak pandang yang terbatas di bawah air,” ujar Soerjanto. 3. PENCARIAN CVR
MENGGUNAKAN METODE PENYEDOTAN LUMPUR ATAU TRAILING SUCTION HOPPER DREDGER (TSHD) Penyelam dari TNI AL dalam operasi pencarian korban dan puing Sriwijaya Air SJY 182 (ANTARA FOTO/Yontaifib 1
Korps Marinir TNI AL/HO/MRH) Pada 15 sampai 21 Februari 2021, tim penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air TNI AL (Dislambair TNI AL) bergabung dalam tim penyelam. Proses pencarian masih
dengan menggunakan metode visual. Pencarian ini juga tidak mendapatkan hasil karena kendala cuaca dan jarak pandang di bawah air. 22 Februari sampai dengan tanggal 12 Maret 2021, tim KNKT
berkoordinasi dengan pihak PT. Sriwijaya Air untuk penggunaan metode penyedotan lumpur atau Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD) oleh kapal King Arthur 8 yang saat itu masih berada di
Teluk Lamong, Pacitan, Jawa Timur. “Sebelum pelaksanaan penyedotan lumpur, tim penyelam yang dipimpin oleh KNKT melaksanakan penyelaman untuk pembersihan area dengan mengangkat puing-puing
pesawat yag terlihat sekaligus melakukan pencarian dengan metode visual,” ujar Soerjanto. 4. CVR TERSEDOT KAPAL TSHD KING ARTHUR 8 Grafis jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor kode SJY
182. (IDN Times/Arief Rahmat). 15 Maret, tim penyelam yang terdiri dari penyelam Pulau Pari dan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu melaksanakan pembersihan area. 25 Maret, kapal TSHD King
Arthur 8 sampai di perarian pulau Lancang Kepulauan Seribu. 25 Maret pencarian CVR dilakukan dengan cara penyedotan lumpur oleh kapal TSHD King Arthur 8 dengan area yang diperbesar yaitu
90x90 meter. Tanggal 30 Maret 2021 jam 20.05 WIB, CVR tersedot dari bawah air dan ditemukan di penampungan serpihan kapal TSHD King Arthur 8. “Hingga saat ini, proses investigasi masih terus
dilakukan oleh tim KNKT disertai dengan proses penelitian yang mendetail. KNKT menegaskan bahwa setelah ditemukannya semua bagian black box ini memberikan titik terang untuk dapat mengusut
penyebab terjadinya kecelakaan yang meluluhlantakkan seluruh isi pesawat agar kecelakaan dengan penyebab yang sama tidak kembali terulang di kemudian hari,” kata Soerjanto. _BACA JUGA: CVR
DITEMUKAN, KNKT JANJI AKAN UNGKAP PENYEBAB JATUHNYA SRIWIJAYA AIR _