
Curious kids: apakah ahli gunung berapi (vulkanologi) meninggal karena meneliti gunung berapi dari dekat?
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID
Play all audios:

> APAKAH AHLI GUNUNG BERAPI (VULKANOLOGI) MENINGGAL KARENA MENELITI > GUNUNG BERAPI DARI JARAK DEKAT? – TOBIAS, UMUR 5, MALMSBURY, > AUSTRALIA Gunung berapi menunjukkan kepada kita
sekilas tentang apa yang ada di bawah bumi. Mereka juga menunjukkan kepada kita betapa kuatnya alam. Mempelajari gunung berapi memang mengasyikkan, tetapi juga bisa berbahaya. Menurut
perhitungan saya – berdasarkan berbagai laporan media dan data – ada sekitar 31 ahli vulkanologi yang meninggal ketika mereka meneliti gunung berapi selama 60 tahun terakhir. Ini merupakan
peristiwa tragis bagi keluarga dan rekan kerja mereka. Periode dengan ilmuwan gunung berapi paling banyak terbunuh adalah antara 1991 dan 1993: yakni sebanyak 12 orang vulkanologi tewas
dalam empat letusan terpisah. Dua dari letusan ini merupakan letusan yang paling terkenal: satu pada tahun 1991 ketika Gunung Unzen, Jepang meletus, dan satu lagi pada tahun 1993 di Galeras,
Kolombia. ------------------------- _ READ MORE: CURIOUS KIDS: DO SHARKS SNEEZE? _ ------------------------- Pada letusan Gunung Unzen, kubah lava lengket yang terdiri dari batuan cair
panas dengan kristal dan gas muncul di puncuk guning. Ketika kubah tumbuh sangat tinggi, itu menjadi tidak stabil dan runtuh. Hal ini menyebabkan aliran besar potongan-potongan kubah yang
bercampur dengan gas panas berjalan sangat cepat menuruni gunung. Ini disebut aliran piroklastik. Dua ahli vulkanologi terkenal yang membuat video menarik tentang letusan gunung berapi yaitu
pasangan suami istri Maurice dan Katia Krafft, yang terjebak dan terbunuh oleh aliran piroklastik di Gunung Unzen. Letusan di Galeras adalah salah satu yang paling kuat yang pernah
dialaminya dalam lima tahun. Namun, tidak ada yang melihatnya datang. Pada saat itu, 70 ahli vulkanologi berada di gunung untuk mempelajarinya sebagai bagian dari konferensi yang dilakukan
oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait bahaya gunung berapi. Sayangnya, gunung meletus dengan ledakan besar ketika dua ilmuwan itu berada di kawah dan akibatnya mereka meninggal.
Empat lainnya tewas oleh balok balistik, yang disebut bom, yang menghantam mereka seperti bola meriam. Seorang yang selamat, Dr. Stanley Williams, yang juga terkena dampak parah selama
ledakan, menulis sebuah buku tentang hal itu. ------------------------- _READ MORE: CURIOUS KIDS: HOW DO SATELLITES GET BACK TO EARTH?_ ------------------------- Tetapi apakah _sebagian
besar_ ahli vulkanologi mati karena mempelajari gunung berapi dari jarak dekat? Jawabannya tidak. Ada lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia yang mempelajari gunung berapi dan kebanyakan
dari mereka harus mendekati gunung berapi dari waktu ke waktu, tetapi hanya 31 yang tewas dalam pekerjaan selama 60 tahun terakhir. Memang tidak aman untuk mendaki gunung berapi apa pun,
tetapi selama kamu menghargai fenomena gunung berapi dan mengawasi setiap ada tanda-tanda letusan, kamu pasti selamat. ------------------------- _Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin
ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami._ _Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama
pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:_ ------------------------- _Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris._