Kenali manfaat dan perbedaan probiotik, prebiotik, dan sinbiotik

Kenali manfaat dan perbedaan probiotik, prebiotik, dan sinbiotik


Play all audios:


Sering kali kita mendengar iklan atau membaca label sebuah produk yang menawarkan klaim produknya diperkaya dengan probiotik, prebiotik, maupun sinbiotik. Sebetulnya, apa, sih perbedaan dan


manfaat dari ketiganya? Supaya tak lagi bingung dan bisa memahaminya, simak ulasan berikut ini mengenai perbedaan antara probiotik, prebiotik, sinbiotik, serta berbagai manfaanya untuk


kesehatan tubuh kita. 1. PROBIOTIK  pixabay.com/WikiImages Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), probiotik adalah suatu mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi kesehatan inang


(baik itu hewan maupun manusia). Prinsip kerjanya dengan memanfaatkan kemampuan organisme tersebut dalam menguraikan molekul kompleks karbohidrat, protein, atau lemak. Seperti tertulis dalam


laporan di _Jurnal Kesehatan_ tahun 2011, ini bisa terjadi karena enzim-enzim khusus yang hanya dimiliki oleh mikroorganisme tersebut. Pemecahan molekul kompleks menjadi molekul sederhana


akan mempermudah penyerapan oleh saluran pencernaan manusia. Di sisi lain, mikroorganisme pemecah ini mendapat keuntungan berupa energi yang diperoleh dari hasil penguraian molekul kompleks.


Produk-produk probiotik yang beredar di pasaran pada saat ini menggunakan bakteri dari spesies _Lactobacillus_ dan _Bifidobacterium_. Produk utama probiotik banyak dijual di pasaran adalah 


produk yang berbahan dasar susu (_dairy_) seperti susu fermentasi, keju, es krim, _buttermilk_, susu bubuk, dan yoghurt. Sementara, untuk produk_ non-dairy_ berupa produk yang berbahan


kedelai,_ snack bars_, sereal, dan variasi jus yang diperkaya probiotik. 2. PREBIOTIK  pixabay.com/silviarita Selain probiotik, ada juga istilah prebiotik. Prebiotik ini umumnya merupakan


karbohidrat yang tidak dicerna tubuh, tetapi dapat dicerna oleh mikroba yang menguntungkan dalam tubuh, sehingga meningkatkan kesehatan. Prebiotik yang banyak dikenal dan digunakan adalah


oligosakarida kedelai (yang terdiri atas rafinosa dan stakiosa), fruktooligosakarida (FOS), inulin, laktulosa, dan laktosukrosa. Secara komersial, prebiotik seperti inulin, FOS, dan


galaktooligosakarida (GOS) sering ditambahkan pada susu formula. Inulin dan oligofruktosa memiliki fungsi penting sebagai penyeimbang fungsi gastrointestinal (menyeimbangkan mikroflora


kolon). Secara alami, prebiotik juga terdapat pada biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan bumbu masak seperti bawang putih, bawang merah, daun prei. Produk olahan kedelai seperti susu


kedelai, tempe, tahu, dan taoco juga kaya akan prebiotik. Jadi, secara sederhana bisa dikatakan bahwa prebiotik merupakan sumber makanan bagi probiotik. _BACA JUGA: 5 PRODUK LEZAT HASIL


FERMENTASI INI BERMANFAAT BAGI PENCERNAAN_ 3. SINBIOTIK  pixabay.com/Squirrel_photos Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS Dalam _Jurnal Teknologi dan Industri Pangan_ tahun


2011, dijelaskan bahwa produk probiotik yang sekaligus diperkaya dengan prebiotik inilah yang disebut dengan sinbiotik. Banyak produsen makanan dan minuman yang telah menerapkan konsep


sinbiotik ini untuk mendukung pertumbuhan bakteri probiotik yang digunakan, sekaligus memperoleh manfaat dari prebiotik yang ditambahkan. Ini juga akan memberikan efek yang lebih baik bagi


produknya, karena bukan hanya menyediakan bakteri yang bermanfaat bagi mikroflora usus, tetapi juga menyediakan makanannya. 4. MANFAATNYA BAGI TUBUH  Pixabay/katjasv Seperti dimuat dalam


_Jurnal Kesehatan_ tahun 2011, hasil-hasil penelitian banyak menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi produk probiotik berperan baik terhadap kesehatan, terutama dalam meningkatkan sistem


kekebalan tubuh. _Lactobacillus_ dan _Bifidobacterium_ merupakan jenis bakteri yang dominan tidak saja di kolon (usus besar), tetapi juga di dalam usus halus. Keberadaan komunitas bakteri


ini membantu proses pencernaan makanan, termasuk sayuran dan buah-buahan. Bakteri tersebut juga berkhasiat sebagai antimikroba, karena melawan mikroba usus lainnya sambil meningkatkan daya


tahan tubuh terhadap penyakit infeksi, terutama yang terjadi di usus. Probiotik juga meningkatkan toleransi usus terhadap laktosa dan alergi terhadap susu bisa berkurang. Pada orang yang


tidak memiliki laktase (enzim yang mencerna laktosa), konsumsi laktosa dapat mengakibatkan diare, kembung, gas dalam perut yang berlebihan dan sakit perut. Bakteri probiotik ini juga dapat


membantu mencerna laktosa, sehingga orang-orang dengan intoleransi terhadap laktosa tetap bisa menikmati susu dalam bentuk susu yang telah difermentasi oleh bakteri probiotik seperti


yoghurt. Penelitian yang dimuat dalam jurnal_ Sari Pediatri_ tahun 2001 juga menyebutkan bahwa probiotik bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit saluran cerna, termasuk


diare infeksi, diare karena antibiotik, diare saat traveling (_traveler's __diarrhea_) dan intoleransi laktosa. 5. PERTIMBANGAN KHUSUS  pixabay.com/derneuemann Karena probiotik


mengandung mikroorganisme hidup, tetap ada peluang terjadinya infeksi patologis, terutama pada penderita yang kritis atau penderita dengan gangguan imun (_immunocompromised_) yang berat.


Pada kondisi medis tertentu, konsumsi probiotik bukan solusi tepat. Dalam sebuah laporan berjudul "Probiotik" yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun


2016, disebutkan bahwa dalam keadaan tertentu, probiotik juga menyebabkan penyakit fatal, yaitu _Lactobacillus_ _septicaemia,_ yang disebabkan oleh konsumsi probiotik oleh orang-orang


khususnya dengan sistem kekebalan yang menurun. Pasien dengan penyakit autoimun lebih berisiko mengalami komplikasi karena sistem kekebalan tubuh bisa saja mengira probiotik sebagai agen


asing, sehingga mengakibatkan respons yang sama seperti infeksi. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan produksi sel darah putih, kelelahan, bahkan demam. Oleh karenanya, perlu juga


dipertimbangkan dalam hal pemberian dosis probiotik untuk menghindari efek sampingnya. Itulah ulasan seputar probiotik, prebiotik, dan sinbiotik beserta manfaatnya bagi kesehatan. Diharapkan


kita bisa menggunakan produk berbasis “mikroorganisme hidup” ini dengan benar dan tak berlebihan, agar manfaatnya saja yang kita dapat. Optimalkan juga dengan pola makan sehat bergizi


seimbang, ya.  _BACA JUGA: MAU PENCERNAAN LEBIH SEHAT? 5 MAKANAN PROBIOTIK INI AKAN MEMBANTUMU_ IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis


yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.