
5 cara berkomunikasi dengan pasangan yang sulit membuka dirinya
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID
Play all audios:

25 Jul 2019, 12:56 WIB unsplash.com/freestocks.org Bagimu, mungkin berkomunikasi dan menceritakan apa yang terjadi di sekitarmu itu mudah banget. Namun bisa saja bagi pasanganmu, dia sangat
tertutup bahkan jarang menceritakan kepadamu masalahnya. Padahal dalam hubungan, komunikasi itu sangat penting lho. Kamu bukan seorang _mind reader_, dan kamu gak akan pernah menjadi _mind
reader_. Berikut cara berkomunikasi dengan pasanganmu yang susah membuka dirinya. Dijamin deh dengan cara ini, dia pelan-pelan akan mudah berbagi pikiran denganmu. 1. TANYAKAN PADANYA
'YES-NO QUESTION' unsplash.com/Ryan Jacobson Bagi seseorang yang susah berkomunikasi, akan lebih mudah menjawab iya atau tidak untuk suatu pertanyaan daripada diminta pendapatnya.
Sebagai contoh, jangan menanyakan dia pertanyaan, > "_Menurutmu bagus baju A atau B?_" Tapi ubahlah pertanyaan itu menjadi, > "_Baju A cocok atau tidak di aku?_"
Dengan pertanyaan _yes-no question_ ini, pasanganmu akan lebih mudah mengungkapkan pemikirannya tanpa perlu kamu menjadi mengetahui maksudnya. 2. BERIKAN DIA 2-3 PILIHAN UNTUK DIJAWAB
unsplash.com/Priscilla Du Preez Tentu dalam hubungan, kamu ingin bisa selancar mungkin berdiskusi dengan pasanganmu. Tapi jika pasanganmu tipe yang susah membuka dirinya, pasti dia akan
lebih menyerahkan semua keputusan padamu. Untukmu yang mengalami masalah ini, kamu tetap bisa kok berdiskusi dengan pasanganmu. Namun ubahlah pertanyaannya, dari > "_Menurutmu apa
yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan hal > ini?_" > "_Menurutmu kita harus tetap diam, atau harus ikut ambil keputusan > juga untuk mempersiapkan hal ini?_"
Dengan menyempitkan jadi cuma dua sampai tiga pilihan, kalian dapat berdiskusi lancar dan kamu juga bisa tahu bagaimana pemikiran pasanganmu. 3. BERI DIA WAKTU UNTUK MEMIKIRKAN JAWABANNYA
unsplash.com/Jennifer Regnier Bukan berarti ketika kamu baru tanya, kamu langsung menuntut saat itu juga jawabannya. Padahal orang yang susah berkomunikasi, bukan berarti dia tidak mau ikut
berpikir lho. Hanya saja, dia butuh waktu lebih lama untuk berpikir sebab dan akibat dari jawabannya itu. Untuk mengatasinya, kamu bisa menanyakan pemikiranmu itu di pagi hari. Ketika siang
hari, kamu bisa mengulang lagi pertanyaan untuk mengingatkannya. Saat sore dan sudah sama-sama tidak sibuk, barulah kalian duduk berdua membahas permasalahan tersebut. 4. JANGAN PAKSA DIA
MEMBUAT KEPUTUSAN DI DEPAN UMUM Unsplash.com/Christin Hume Jangan heran kalau pasanganmu lebih memilih ikut pendapat terbanyak saat membuat keputusan di depan umum. Apalagi kalau dia membuat
keputusan tersebut sambil semua mata melihat padanya. Hal ini bisa membuat pasanganmu grogi, dan memilih pendapat yang terbanyak meski sebenarnya dia punya pendapat sendiri. Untuk mengatasi
hal ini, ketika ditanya di depan umum, tarik dia untuk berbicara privat denganmu. Gunakan cara _yes-no question_ untuk membuat dia cepat mengungkapkan pendapatnya. Barulah selesai kalian
berdiskusi, ungkapkan apa pendapat kalian bersamaan. 5. SABAR, JANGAN MARAH, DAN JANGAN MEMBUAT KEPUTUSAN SENDIRI unsplash.com/Soroush Karimi Menghadapi pasangan yang susah membuka dirinya
kadang memang bikin frustasi. Gak heran pada akhirnya kamu susah sabar, menganggap dia lemot, marah dan pada akhirnya membuat keputusan sendiri. Jika kamu lakukan ini, pasanganmu bukan malah
membuka dirinya. Dia malah akan semakin diam dan kamu semakin bingung dengan apa maunya pasanganmu ini. Hubungan yang dijalani dengan komunikasi hanya dari satu sisi saja bikin capek diri
kamu sendiri lho. Namun sebelum memutuskan itu semua salah pasanganmu karena tidak mau berkomunikasi, coba lihat dari dirimu dulu. Dan perlu diingat untuk membiasakannya perlu waktu. This
article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of
quality, credibility, and trustworthiness.