Coronavirus mingguan: realitas suram dan harapan untuk masa depan yang lebih baik

Coronavirus mingguan: realitas suram dan harapan untuk masa depan yang lebih baik


Play all audios:


Perjuangan dunia melawan pandemi COVID-19 masih terus berlanjut, lebih dari 7,4 juta kasus dan 416.000 kematian telah dilaporkan di seluruh dunia. Amerika Serikat memiliki jumlah kasus


terbesar di dunia denganlebih dari 2 juta kasus, saat ini AS sedang membuka kembali ekonominya sembari berusaha meredam penyebaran virus.


Menyelamatkan ekonomi dan mengatasi krisis kesehatan tidak dapat dilakukan secara bersamaan. Penelitian dari seluruh dunia telah membuktikan hal tersebut. Ini adalah kenyataan yang suram


karena penurunan ekonomi menyebabkan pengangguran dan mengurangi kesejahteraan rakyat. Orang miskin akan selalu menjadi yang paling dirugikan.


Akan tetapi, selalu ada cahaya di ujung terowongan, dan kita masih bisa berharap mencapai sesuatu yang positif di akhir pandemi. Beberapa orang memandang ini sebagai waktu yang tepat untuk


memperbaiki keadaan, mulai dari memperbaiki sistem makanan di Afrika hingga dorongan untuk merancang bangunan yang lebih sehat.


Pandemi ini terus memakan korban di berbagai bidang, mulai dari direnggutnya ribuan nyawa, hingga hancurnya perekonomian dan kesejahteraan rakyat di seluruh dunia.


Meningkatnya angka kematian. Tidak diragukan bahwa Britania Raya sangat terpukul oleh coronavirus. Negara ini memiliki jumlah kematian terbesar kedua di dunia, dengan Amerika Serikat di


peringkat pertama yang memiliki populasi lima kali lipat lebih banyak. Seorang ahli dalam pemodelan matematika, Jasmina Panovska-Griffiths menjelaskan di mana letak kesalahan Britania Raya


dan bagaimana cara mencegah bertambahnya angka kematianjika gelombang infeksi kedua terjadi saat kegiatan-kegiatan dibuka kembali.


Dampak yang rumit. Siapa yang paling terpukul oleh lockdown di Afrika Selatan? Tiga peneliti dari International Food Policy Research Institute (IFPRI), Channing Arndt, Sherman Robinson dan


Sherwin Gabriel, menggunakan perangkat pemodelan ekonomi yang disebut sebagai SAM-multiplier analysis (Matriks Akuntansi Sosial) yang cocok untuk menilai guncangan jangka pendek pada suatu


ekonomi dan menemukan solusinya.


Hutang besar. Guncangan ekonomi makro yang mengejutkan ekonomi dunia akibat pandemi COVID-19 merupakan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya pada zaman modern. Respons keuangan oleh


pemerintah dari negara-negara dengan perekonomian yang kuat dan berpengaruh menjadi sangat penting. Anton Muscatelli, seorang ekonom dan Kepala Universitas Glasgow, menjelaskan mengapa


menghadapi virus corona harus seperti perang hutang - tersebar dari generasi ke generasi.


** Intervensi fiskal COVID-19 versus Krisis Keuangan Global**


Memecahkan masalah perawatan kesehatan Indonesia. Pandemi COVID-19 diperkirakan akan meningkatkan defisit lembaga yang mengelola asuransi kesehatan nasional Indonesia - yang dikenal sebagai


BPJS-Kesehatan - yang telah mencapai USD 1,9 miliar. Untuk mendukung badan tersebut, pemerintah berencana meningkatkan premi asuransi kesehatan nasional. Namun, sebuah panel ahli berpendapat


hal tersebut tidak akan memecahkan masalah perawatan kesehatan di Indonesia.


Mendanai stimulus. Federal Reserve Amerika Serikat telah berjanji untuk menyediakan bantuan hingga US$2,3 triliun dalam bentuk pinjaman untuk mendukung rumah tangga, pengusaha, pasar


keuangan, dan pemerintah setempat yang harus berada di dalam rumah sambil berjuang menghadapi coronavirus. William J. Luther, seorang ahli ekonomi di Florida Atlantic University, menulis


tentang bagaimana Federal Reserve benar-benar menghasilkan uang untuk menyediakan bantuan.


Pandemi global ini juga dapat menyebabkan atau mendorong perubahan positif di berbagai aspek kehidupan kita.


Ketahanan pangan. World Food Program telah memperingatkan bahwa pandemi COVID-19 dapat menyebabkan salah satu krisis pangan terburuk sejak perang dunia kedua. Mereka memprediksi meningkatnya


jumlah orang kelaparan sebanyak dua kali lipat - lebih dari setengahnya berada di sub-Sahara benua Afrika. Panel ahli berpendapat bahwa pemulihan COVID-19 adalah kesempatan untuk


memperbaiki sistem pangan di Afrika.


Bangunan sehat. Pandemi COVID-19 akan mendorong kita agar merancang dan membangun bangunan yang lebih sehat. Sebuah penelitian menunjukkan 85% dari waktu kita dihabiskan di dalam ruangan dan


ditemukan bahwa kita juga yang menjadi sumber utama bakteri dalam ruangan. Pakar bangunan sehat Jako Nice menulis tentang masalah ini dalam artikelnya yang berjudul Perbatasan arsitektur


baru: bangunan dan mikrobiomnya.


Ruang yang lebih aman. Pandemi COVID-19 juga telah mendorong pemerintah untuk menimbang manfaat dari membuka ruang hijau terlepas dari masalah kesehatan masyarakat yang timbul akibat


penggunaannya. Ruang hijau memiliki efek positif pada kesehatan mental, kebugaran fisik, kohesi sosial, dan kesehatan spiritual. Akan tetapi, banyak ruang hijau terpaksa ditutup demi


keselamatan banyak orang. Menanggapi hal tersebut, sekelompok ahli menjelaskan bagaimana kota-kota dapat menambahkan ruang hijau yang dapat dijangkau masyarakat setelah berakhirnya virus


corona.


Revolusi perawatan kesehatan. Di seluruh dunia, hambatan untuk menyediakan perawatan kesehatan dari jarak jauh - yang dikenal sebagai “telemedicine” – berangsur-angsur diatasi. COVID-19


telah mengalihkan fokus dari perdebatan yang canggung tentang penerapan telemedicine menjadi praktik yang dibutuhkan secara mendesak. Tiga ahli dari University of Bath, Christopher


Eccleston, Edmund Keogh, dan Emma Fisher, menjelaskan bagaimana coronavirus memaksa kita untuk menggunakan perawatan kesehatan secara digital.


Vaksin untuk coronavirus belum ditemukan dan terdapat banyak uji coba obat serta kontroversi mengenainya.


Kebenaran tentang hidroksiklorokuin. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Mei lalu bahwa ia menggunakan hidroksiklorokuin untuk menghindari penularan COVID-19. Laporan media berita


mengabarkan informasi yang berbeda mulai dari berita bahwa hidroksiklorokuin 91% efektif mengatasi penularan hingga hidroksiklorokuin yang nyatanya tidak efektif dan berbahaya. Bagaimana


orang tahu apa yang bisa dipercaya? Seorang ahli farmasi dari University of Connecticut, C. Michael White, menulis ulasan baru dari beberapa studi yang menemukan kekurangan dalam penelitian


dan nihil manfaat.


Melihat melampaui protein lonjakan. Mengembangkan vaksin seringkali adalah hal yang sulit, tetapi kita jarang berada dalam situasi di mana pengetahuan dasar tentang virus harus diperoleh


secara langsung bersamaan dengan perlombaan untuk memberantasnya. Dua ahli dari University of Manchester, Sheena Cruickshank dan Daniel M. Davis, menjelaskan bagaimana keterlibatan sel T dan


apa artinya bagi pengembangan vaksin.


Dapatkan berita terbaru dan nasehat untuk COVID-19, langsung dari para ahli di inbox Anda. Bergabunglah dengan ribuang orang yang telah mempercayai para ahli dengan mendaftar ke newsletter


kami.


Artikel ini didukung oleh Judith Neilson Institute for Journalism and Ideas.


Michael Walter Thomas menerjemahkan artikel ini dari Bahasa Inggris


La version originale de cet article a été publiée en anglais.